Jumat, 05 Oktober 2012

Pantun Ayang-Ayangan


Satu hati dua insan
Kini menjadi satu dalam impian
Biarkan semua punya gagasan
Yang penting saling perduli

Berjalan satu demi satu
Berombak fajar kian lampau
Bila hati kau sedang pilu
Silahkan kecup keningku

Tiap pesan datang dengan perahu portugis
Yang harusnya dinaiki tamu-tamu yang amat bengis
Setiap insan memiliki bahu tuk menangis
Dan kau bisa memiliki bahuku tempatmu menangis

Bahkan tatkala semua yang ada sirna
Kau tetap dapat memiliki bahuku

Negara protugis bukan negara republik
Berjiwa besar dan penuh raga
Jiwaku menangis begitu aku berbalik
Ke arah kota yang penuh jaga

Bulan madu malam yang kelam
Kurahai dan kugapainya
Rasa rindu ini kian mencengkam
Ingin sekali ku peluk dirimu

Perang raja penuh kuda
Taat penuh atur baginda
Sang pujaan jauh disana
Saat ku butuh dia tak ada

Mahirnya sang pedati tua
Tangan berperang di pantai raya
Akhirnya hatiku mendua
Dengan seorang di dunia maya

Loyang satu terbelah rata
Bukan sampah kita merasa
Yang ku mau hanyalah sebuah cinta
Bukan berlimpah harta benda

Disini aku menghirup udara
Masih tenang dan tak bercahaya
Kini ku hidup serba ada
Kasih sayangmu yang tak ku punya

Kasih dengarlah hatiku berbicara
Inginku bercanda tawa
Ku cinta kau tiada tara
Dengan kau untuk selamanya

Hidupku hanya untukmu
Kaulah belahan hati dan jiwaku


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Ghoke | Bloggerized by Aie Dear