Jumat, 05 Oktober 2012

Pantun Untuk Bunda


Wadi Al qura di Padang Pasir,
menciduk air pakai gerabah.
Walaupun bagai sebutir pasir,
kupeluk bunda di pintu ka’bah.

Pakaian Ihram kainnya dua,
satu diikat satu didada.
Tersedu-sedan kami berdua,
teringat ayah telah tiada.

Gemuruh rawa orang mengail,
airnya surut keringlah sudah.
Taruhkan nyawa di Hijir Ismail,
demi iringi hasrat ibunda

Padang pasir ikannya batu,
dilembah mekkah berdiri ka’bah.
rindukan tawaf sudahlah tentu,
semoga semua kan diijabah.

Putri meratus pandai berdandan,
cantik rupawan cantiklah hati.
Putuslah nyawa hancurlah badan,
kasihmu bunda tiada henti.

wajah rupawan di kawanua,
dari dahulu sudah dipuji.
walaupun usia telah menua,
rindu kasihmu tetap abadi.

pelita redup padamlah sudah,
damar diatap ambil segudu.
kalaulah hidup berakhir bunda,
doamu tetap akan kurindu.

Beli telasan di kertapati,
dibungkus kado untuk sedekah.
balasan untuk anak berbakti,
hidupnya lapang dan penuh berkah.


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Ghoke | Bloggerized by Aie Dear